selamat datang

Selasa, 07 Februari 2012

Grebeg Maulud di Yogyakarta




Jika berkunjung ke kota Jogja pas Hari Raya Maulud Nabi atau Hari Raya Idhul Fitri sempatkanlah anda menonton "Grebeg" teman2 pernahkah kalian mendengar kata "grebeg"?.......nah minggu tanggal 05 feb 2012 di yogyakarta ada  acara "grebeg maulud". Grebeg berasal dari kata Gerbo yang memiliki arti disatukan. Artinya, penyatuan dari semua kegiatan. Sehingga bisa dikatakan Grebeg itu merupakan puncak atau klimaks dari rangkaian kegiatan keraton selama peringatan Maulid Nabi...nah yang menyelenggarakan upacara tahunan ini adalah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat..


 
upacara grebeg biasanya diadakan saat Haru Raya Maulud Nabi yang biasa disebut "Grebeg Maulud" dan saat Hari Raya Lebaran yang biasa di sebut "Grebeg Syawal". Pada upacara ini biasanya semua orang yang datang dari berbagai penjuru kota ,ribuan masyarakat rela menunggu berjam-jam untuk melihat arak-arakan gunungan  bahkan, mereka rela berdesak-desakan.Gunungan itu merupakan tumpeng besar yang terbuat dari bahan makanan, buah, snack dan hasil bumi baik yang mentah maupun matang

                                                             Gunungan Lanang
sebelum diarak gunungan yang ada dua macam, yaitu gunungan lanang (pria) dan gunungan wadon (wanita) ini didoakan terlebih dahulu

                                                                         Gunungan Wadon
Gunungan lanang yang berbentuk meru atau kerucut bermakna hubungan manusia dengan Tuhan. Sedangkan gunungan wadon bentuknya lebih tumpul horozontal. Artinya, hubungan antar manusia dalam kehidupan duniawi ini.
setelah beberapa rangkaian upacara selesai, kemudian gunungan tersebut di bawa para Abdi Dalem Kraton menuju Masjid Agung yang terletak dekat Alun Alun Utara yogyakarta. Iring iringan ini di mulai dari para prajurit kraton dan di susul gunungan gunungan ini

                                        




                                                 proses arak arakan gunungan menuju Masjid Agung
Yang membedakan "Grebeg Maulud" dan "Grebeg Syawal" adalah pada iring iringannya, jika Grebeg Maulud proses iring-iringan biasanya di dauhului dengan sepasang gajah namun dalam "Grebeg Syawal" sepasang gajah ini tidak diikutsertakan

sepanjang jalan iringan ini ada pasukan prajurit kraton yang membawa senapan untuk di tembakan keatas setelah gunungan tersebut melewati pasukan ini (seperti upacara militer gitu laah...)

Setibanya di halaman Masjid Agung, gunungan itu langsung dibacakan doa oleh ulama keraton. Setelah pembacaan doa selesai, massa yang sudah berdesak-desakan sejak pagi hari itu langsung merayah dan memperebutkan isi gunungan. Bahkan, gunungan yang diletakkan di depan serambi masjid langsung diserbu massa. Padahal, pembacaan doa belum selesai.
sayangnya saya tidak bisa ikut merebut gunungan tersebut di karenakan banyaknya orang yang berdesakan untuk mendekat ke gunungan


 ya.....itulah pengalaman saya menonton grebeg di jogja bersama mas saya, sungguh menyenangkan apalagi didukung cuaca yang cerah saat itu. sudah selayaknya kita sebagai generasi muda ikut melestarikan budaya yang ada di indonesia salah satunya grebeg yang ada di jogja ini....penasaran? ingin ke jogja? monggo......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar